Aku baru sadar
bahwa apa yang ada dalam senyum dan matanya
selama ini hanyalah kepalsuan
padahal aku sudah berharap banyak padanya
sunguh apa aku salah
terlalu menikmati setiap senyum yang terurai diwajahnya
terlalu berharap banyak bahwa senyum dan hatinya bisa untuk aku
kenapa semua palsu
kenapa semua tidak murni dalam hati
padahal aku benar-benar murni dalam hati
MEMBENCI DIA SEKALIGUS MENYUKAINYA
benar-benar murni seperti air dari pegunungan
dan
seperti susu sapi
murni tanpa
^_^
0 komentar:
Posting Komentar